CPA approach atau pendekatan CPA adalah salah satu metode yang banyak digunakan untuk mengajar matematika kepada anak usia dini. Metode ini digagas oleh psikolog Amerika, Jerome Bruner.
Banyak instansi pendidikan modern yang sudah menerapkan pendekatan CPA karena dianggap lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Lalu, apa sebenarnya pendekatan CPA itu? Dan apa kelebihannya dibanding pendekatan lain? Silakan simak penjelasan berikut untuk mendapatkan jawabannya.
Mengenal CPA Approach
CPA approach adalah pendekatan pembelajaran matematika yang memulai proses belajar dari benda nyata, lalu secara bertahap berubah menjadi simbol gambar, hingga pada akhirnya menggunakan simbol abstrak.
Hal ini sesuai dari nama pendekatan ini yaitu CPA yang merujuk pada Concreate-Pictorial-Abstract. Pendekatan ini biasa diterapkan dalam Singapore Maths, yang merupakan salah satu kurikulum matematika terbaik di dunia.
Penggunaan pendekatan ini berangkat dari masalah sulitnya anak-anak (dan orang dewasa) dalam memahami matematika karena bersifat abstrak. Bukan hanya pada konsep-konsep yang rumit seperti integral atau diferensiasi, namun konsep dan operasi bilangan itu sendiri memiliki sifat abstrak.
Dengan menggunakan pendekatan CPA, anak-anak akan belajar konsep yang abstrak tersebut melalui bantuan benda nyata dan simbol gambar. Hingga pada akhirnya, mereka akan secara bertahap mampu memahami konsep abstrak yang ada di dalam matematika.
Contoh Penggunaan Metode CPA Approach
Memahami apa itu metode CPA akan lebih jelas jika menggunakan contoh. Misalnya, Anda ingin mengajarkan operasi bilangan “dua tambah 3” kepada anak-anak. Biasanya, guru akan menuliskan angka “2”, simbol “+”, dan angkat “3”, lalu ditutup simbol “=” di papan tulis.
Dari tulisan tersebut, maka akan didapatkan bentuk “2 + 3 = … “. Setelah itu, guru akan bertanya kepada siswa, berapakah angka yang tepat untuk mengisi “…” tersebut. Mungkin beberapa anak akan ada yang menyebut “empat”, “lima”, atau “enam”.
Guru akan menjawab bahwa angka yang tepat adalah angka “lima” dengan simbol “5”. Dengan begitu, tulisan di papan tulis akan menjadi “2 + 3 = 5”.
Pertanyaannya adalah, apakah anak-anak benar mengerti arti dari “2 + 3 = 5” di dalam kehidupan nyata?
Bagi anak yang baru memahami angka, simbol-simbol tersebut bersifat abstrak dan tidak mengacu pada suatu realitas tertentu. Di sinilah pendekatan CPA hadir untuk memberikan solusi kepada guru dan siswa.
Melalui pembelajaran CPA, anak-anak tidak akan langsung belajar menggunakan simbol abstrak. Mereka akan mengenal angka melalui benda nyata terlebih dahulu.
Seperti pada contoh di atas, maka guru yang menggunakan pendekatan CPA akan mengambil benda sejumlah dua, lalu menambahkan benda yang sama sejumlah 3. Setelah itu, anak-anak dapat berhitung berapa total benda tersebut.
Melalui pengalaman ini, anak-anak akan benar-benar memahami realitas dari “2 + 3 = 5”.
Setelah bisa melakukan perhitungan dengan benda nyata, selanjutnya guru menggunakan simbol seperti gambar lingkaran, bulan, kotak, dan sebagainya. Setelah itu, guru akan mengajarkan konsep simbol angka kepada anak-anak.
Kelebihan CPA Approach
Jika dilihat sekilas, pendekatan ini cenderung dianggap terlalu memakan banyak waktu. Namun, hal ini sangat penting khususnya dalam membangun konsep matematika dasar di dalam diri anak. Selain itu, masih terdapat beberapa kelebihan CPA approach lainnya, yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan Siswa Cara Terstruktur Belajar Matematika
Struktur belajar sangat penting untuk membentuk konsep di dalam diri seseorang. Melalui pendekatan CPA, anak akan belajar matematika melalui cara yang jelas dan terstruktur. Hal ini akan membantu mereka untuk memahami matematika secara lebih dalam.
2. Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Matematika
Penelitian membuktikan bahwa penggunaan pendekatan CPA mampu mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih efektif. Oleh karena itu, banyak instansi pendidikan modern di seluruh dunia mulai menggunakan pendekatan ini.
3. Membangun Pengalaman Positif Dengan Matematika
Penggunaan benda konkret dalam belajar matematika membuat anak lebih tertarik untuk belajar. Bahkan pembelajaran cenderung dianggap seperti bermain sehingga menimbulkan pengalaman positif di dalam diri anak.
Kesimpulan
Pendekatan CPA merupakan metode pembelajaran yang efektif untuk membangun konsep dasar khususnya pada anak usia dini. Oleh karena itu, penting bagi parents untuk mengajarkan anak menggunakan metode ini.
Selain itu, parents juga perlu memilih tempat pengayaan matematika yang menggunakan pendekatan CPA di dalam proses belajar. Misalnya seperti ALFA and Friends Centre yang menjadikan Singapore Maths dan pendekatan CPA sebagai basis di dalam program ALFA and Friends Maths.
Dengan mengikutkan anak ke dalam program ALFA and Friends Maths, maka parents tidak perlu khawatir terhadap perkembangan kemampuan matematika si kecil. Terlebih, dengan pendekatan fun learning yang diterapkan di ALFA and Friends Centre, si kecil akan lebih tertarik untuk belajar matematika.
Tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang program ALFA and Friends Maths yang menggunakan CPA approach? Langsung saja klik link ini untuk mendapatkan informasi selengkapnya.